Rabu, 06 Juni 2012

Kado Spesial Untuk Keluarga
Alhamdulillah...Setelah melewati hampir 500 hari, akhirnya buku kesayangan ini terbit juga. "Al-Hikam" karya Ibnu Atha'illah Al-Iskandari. Terlengkap dan tertebal yang pernah diterbitkan. Dua buku dalam satu kemasan.

K.H. A. Mustafa Bisri mendudukkan kitab ini sebagai “mutiara-mutiara cemerlang untuk meningkatkan kesadaran spiritual”. K.H. Said Aqiel Siradj menilainya sebagai kitab yang “sangat penting untuk para pencinta jalan spiritual”. K.H. Hasyim Muzadi memilihnya sebagai nama pondok pesantrennya di Malang (Al-Hikam).

Begitu juga dai kondang Aa’ Gym, menjadikan kitab ini sebagai salah satu materi utama pengajiannya. Tak mau ketinggalan, penulis novel bestseller Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El-Shirazy, mengutip nama kitab ini sebagai salah satu bagian penting dalam alur novelnya.

Selain mereka, masih banyak lagi kiai, ulama, ustaz, mubalig, dan bahkan motivator yang mengutip hikmah-hikmah mendalam kitab karya Ibn Atha`illah ini. Kami sendiri menyebut kitab klasik ini sebagai “Kitab Babon (Induk) Spiritualisme Islam”. Inilah mahkota sastra kaum sufi, kitab rujukan utama soal tasawuf di dunia pesantren nusantara yang memang tidak ringan untuk dipahami, namun terlalu sayang jika tidak diselami. Meskipun kitab ini—berikut penjelasannya—banyak diterjemahkan dalam berbagai versi, tetap saja kitab ini selalu dicari-cari orang.

Kenapa bisa seheboh itu? Jawaban ringkasnya, karena kitab ini begitu tepat dan prinsipiil menohok diri kita tentang bagaimana seyogianya kita menyikapi diri kita, kehidupan ini, dan sang Khalik. Ia laksana wahyu Ilahi yang sangat memukau penuh makna.

Siapa yang tak terketuk hatinya dengan metafora-metafora indah seperti berikut ini?
• Di antara tanda mengikuti hawa nafsu adalah sigap melakukan amalan sunah, namun malas menunaikan amalan wajib.
• Siapa yang merasa dirinya tawadhu berarti ia sombong karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong.
• Maksiat yang melahirkan rasa hina dan kekurangan lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan rasa bangga dan kesombongan.

Masih banyak lagi hikmah-hikmah seperti di atas yang termaktub dalam buku ini, berikut ulasan yang lengkap dan mendalam dari Syeikh Abdullah Asy-Syarqawi, seorang Syeikh Al-Azhar Mesir dan mufti Mazhab Syafi‘i. Ibarat berada di padang pasir, inilah setetes air spiritualisme yang sangat dibutuhkan oleh manusia modern. Selamat menikmati!


Semoga bisa memuaskan pembaca semua.
Harga  @ Rp 100.000,- Ongkir Jabodetabek Rp 5000,- Luar Jabodetabek Rp 10.000,- Luar Jawa Rp 15.000,- Cara Pemesanan: Transfer ke rek BRI atas nama Nasihatun Maksudah/No rek: 0936-01-041081531/ Setelah transfer konfirmasi jmlh pesanan, nama dan alamat pengiriman ke nasihatunmaksudah@yahoo.com atau hub (087880946339)
Diskon 15% untuk pembelian 10 eksemplar ke atas....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar